la destination finale

Sekelebat rinai hujan lewat mengawali rindu tak terjamah. Terlalu menggebu bak perantau ingin berlabuh dan pulang. Dan pulang tak harus selalu ke rumah secara harfiah. Dermaga terakhir masih menjadi rahasia.

Perjalanan menelisik hidup lebih jauh kukira belum selesai. Melewati segenap rintangan yang tak kunjung usai. Setelahnya hanya menunggu waktu dan termangu. Menikmati sakralnya upacara menunggu temu.

Temu yang kumaksud ialah takdir hidup. Tak seorang pun tahu kecuali Yang Maha Tahu. Tujuan akhir dari perjalanan padu. Menuju persinggahan, menuju rumah, menuju kamu.

Sekali lagi kita harus tau waktu. Kapan harus bertahan, kapan harus beranjak. Tak ubahnya kita hanya segelintir debu. Menunggu angin untuk berpindah mencari destinasi baru.

-terduduk di depan televisi dengan suara hujan yang lebih dominan, sabtu malam.

Komentar

Postingan Populer