homesick mode : on. Ramadhan edition.

Iyakk, ini adalah tahun ketiga dimana awal puasa harus dilewati di kota orang. Ramadhan, pasti kalian-kalian punya definisi tersendiri mengenai kebahagian di bulan penuh berkah ini. Tapi sebenarnya, apa sih yang kita tunggu di bulan Ramadhan? Tentu bukan hanya sekedar azan maghrib, kan?

-

Niat yang tulus telah terucap. Lahir batin siap menyambut Ramadhan. Tentu bukan hanya sekedar menahan haus dan lapar, tapi juga menahan hawa nafsu dari berbagai godaan.

Bulan Ramadhan mengajarkan kita indahnya kebersamaan, dan arti penting merasa berkecukupan. Mari bersyukur, membuka jalan untuk mendapat berkah. Berbagi rasa dengan sesama dalam satu wadah penuh cinta.

Ramadhan bersama keluarga tentu lebih seru. Tapi jangan sampai berkeluh saat belum diberi kesempatan untuk berkumpul. Karena dengan siapa pun kita menjalankan ibadah ini, pasti ada hikmah yang tersembunyi. Menyelip dibalik kegelisahan menunggu waktu mudik.

Saat-saat pulang, jangan ditunggu. Nikmati apa yang ada disekelilingmu. Siapa tahu ada hikmah yang menunggu. Menuntut kita sabar, walau keluarga jauh.

-

Dan begitulah, si anak excity ini baru diberi kesempatan menikmati puasa bareng pas 1/3 Ramadhan terakhir. I can't wait to see ya, home. Yang rindu rumah mana suaranyaaa? *krik* :)

Komentar

Postingan Populer